The Power of Emak-Emak

Emak emak itu memang unik, kalau tidak bisa dibilang aneh. Mereka bisa begitu menyebalkan, tapi juga bisa membuat kita berbinar kegirangan. Dalam hitungan waktu yang singkat, kegelisahan bisa dirubahnya menjadi ketenangan, semudah merubah kenyamanan menjadi rasa gundah gulana.

Sebut saja Nona S. Nona ini agak sedikit keras kepala. Ahhh.. tidak. Sejatinya, mungkin lebih tepatnya mudah terbawa perasaan. Sedikit saja kata-kata kita tidak pada tempat yang seharusnya, maka reaksinya jadi sangat menyebalkan. Tambahkan argumentasi kita, maka siap-siaplah untuk semakin ditumpuki kekesalan. Sebal di hati bisa semakin tebal, sebab berapapun kata-kata penjelasan kita lontarkan, kupingnya tertutup dan menjadi bebal. Kata orang, maklumi saja…memang begitulah adatnya wanita… kalau mereka tidak bisa menang, senjatanya adalah mengaku salah dan mengaku tak akan mampu memenangi perbantahan kita.

Lain lagi Nona D. Berbicara dengannya bisa membuat angan-angan kita melayang pada suasana nostalgia. Berbincang via pesawat telepon saja rasanya sudah seperti kembali ke suasana kebun belakang rumah di kampung, dengan lincak bambu dan meja reyot di bawah rindangnya pohon nangka. Meja yang menyokong sepiring singkong goreng dan kopi manis kental. Mereka yang pernah tinggal di Jogja, mesti paham suasana perbincangan yang terbangun antara Yu Beruk dan Wis Ben… seperti itulah rasanya. Dagelan Mataram, gojek kere atau semacamnya, tercipta di udara hampa saat sambil mata ini terpejam, tawa renyahnya menyapa dari gawai. Terasa ringan, hangat, dan menyegarkan. 

Nyonya N, keteduhan dan pengertiannya sangat menenangkan. Berbeda dengan Nona D yang suara serak-serak basahnya terasa seperti desahan yang menggelayut di dada. Nyonya N adalah laksana danau di tengah belantara. Airnya teduh, tenang, bening, dan sejuk menyegarkan. Kalau kita membasuh tubuh kita di airnya yang diam, semua debu dan lelah serasa luruh bersama percik air yang jatuh kembali ke riak danau. Selesai bersuci, maka suasana teduh dan tenang seperti ikut masuk ke relung jiwa kita lewat aliran darah di pembuluh nadi. Seperti dibuai dalam rengkuhan tangan ibunda, rasa aman dari segala marabahaya seketika tercipta.

Nona S, Nona D, Nyonya N… ketiganya berbeda. Tapi mereka muncul di hari yang sama. Hari ini… hari yang menjadi saksi bahwa the power of emak emak itu memang ada. Bahwa kekuatan emak-emak, sanggup membuat hari kita berubah cepat dalam waktu yang singkat. Bahwa kekuatan laki-laki, kekar berotot sekalipun, tak akan mampu bertahan dari pengaruhnya. Hari kita bisa bercahaya, lalu gelap gulita seketika. Sebaliknya dari bermendung kelabu yang sayu berubah jadi mekar merona penuh warna. Kata orang…itulah the power of emak-emak…

Leave a comment